Mereka terlihat percaya diri dan memainkan melodi dengan kompak di hadapan para wisatawan yang hadir. Ada dua tabuh yang dimainkan anak-anak dari Sekaa Gong Anak-anak Gurnita Mahardika, yakni gilak demung dan tabuh telu dasar.
Total ada 24 orang yang memainkan satu barung gong kebyar, mereka terdiri dari 7 anak usia SD dan sisanya siswa SMP-SMA. Penampilan mereka mendapat tepuk tangan meriah dari para wisatawan yang hadir.
![]() |
Cahyadi, salah satu pemain tabuh yang paling belia berusia 8 tahun. Dia mengaku tidak deg-degan meski pentas di hadapan banyak wisatawan.
"Nggak deg-degan pas pentas. Memang hobi nggamel," kata Cahyadi usai pentas.
![]() |
Senada dengan Cahyadi, I Komang Bagus Pramana Wijaya (10) juga mengaku PD saat tampil pentas. Dia malah mengaku senang pentas perdananya ditonton banyak orang.
"Seneng main tabuh, cuma latihannya memang agak susah dan sering salah jadi dibilangin (main) yang bener. Nggak deg-degan, dilihat banyak orang seneng," tuturnya.
Pembina Sekaa Gong Anak-anak, I Putu Aditya Wiryantara Putra mengatakan persiapan pentas ini memakan waktu satu bulan. Namun, sebelumnya anak-anak sudah sering tampil di pura untuk mengasah mental.
"Sebelum pentas di sini sudah di Pura-pura, sambil mengasah mental. Persiapan festival ini 1 bulan, tiap minggu sekali tiap malam minggu," ucap Putra.
Putra mengatakan anak-anak binaannya berasal dari Banjar Puluk-puluk Desa Tengkudak, Kecamatan Panebel, Tabanan. Dia berharap anak-anak binaannya bisa mendapatkan kesempatan pentas lebih banyak lagi.
"Awal terbentuknya Sekaa Gong karena dapat dana pembinaan dari Kabupaten Tabanan. Mungkin ke depannya berkembang bisa dipakai di Kota Tabanan," harapnya. (ams/msl)
https://travel.detik.com/read/2018/09/15/153030/4213113/1382/saat-anak-anak-sekolah-sita-perhatian-bule-di-jatiluwih-festivalBagikan Berita Ini
0 Response to "Saat Anak-anak Sekolah Sita Perhatian Bule di Jatiluwih Festival"
Post a Comment