
Dalam papan itu disebutkan, jika pengunjung/tamu tidak dipungut karcis tanda masuk. Papan pemberitahuan itu sengaja dipasang di pinggir jalan depan pos. Hal itu dimaksudkan agar para wisatawan tahu, bahwa untuk masuk kawasan perkebunan itu tak dikenakan biaya masuk.
"Setidaknya agar pengunjung atau tamu juga tahu kalau sebenarnya tidak ada sepeser pun pungutan yang harus dikeluarkan," papar Heri Sucioko, Manager PTPN XII Kalisat/Jampit, saat dihubungi via telepon, Rabu (5/9/2018).
"Mereka juga langsung kami pindah ke bagian lain. Yakni ke kebun dan pabrik. Dan rolling ini juga akan kami lakukan secara periodik," tegas Heri Sucioko.
Pihak manajemen Kebun Kalisat/Jampit sebenarnya juga sudah mendengar keluhan dari para pengunjung tentang pungutan itu beberapa saat sebelumnya. Tapi selama ini masih mengumpulkan keterangan dari beberapa pihak.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah wisatawan yang hendak berkunjung ke Kawah Ijen melalui jalur Bondowoso mengeluhkan adanya pungutan di wilayah perkebunan Kecamatan Ijen, yakni pos penjagaan.
BACA JUGA: Saat Api Asian Games Bertemu Api Biru Kawah Ijen
Pungutan yang bersifat sukarela itu diduga liar. Sebab, tak ada karcis yang didapatkan para pengunjung, sebagai bukti telah melakukan pembayaran. Besarannya pun bervariasi.
Pihak manajemen memang sudah melarang keras petugas untuk memungut uang pada para tamu yang mengisi buku tamu. Tapi wisatawan yang masuk kawasan perkebunan memang harus mengisi buku tamu.
Sebab, fungsi pos itu hanya untuk memantau kendaraan yang melintas dan keluar masuk wilayah kebun saja, bukan memungut retribusi masuk. Apalagi, pemerintah pusat hingga daerah saat ini memang sedang mengangkat sektor pariwisata. (fay/fay)
https://travel.detik.com/read/2018/09/05/162255/4198963/1382/papan-larangan-pungli-dipasang-untuk-lindungi-turis-kawah-ijenBagikan Berita Ini
0 Response to "Papan Larangan Pungli Dipasang untuk Lindungi Turis Kawah Ijen"
Post a Comment