Rakor itu sendiri diadakan di Gili Trawangan yang sengaja diniatkan sebagai stimulan bahwa pariwisata di Lombok perlahan sudah mulai pulih.
Hadir dalam kesempatan itu tiga kementerian di antaranya Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan dari Kementerian PUPR.
"Ketika berita buruk terjadi di suatu negara itu nasional yang kena dampaknya. Contohnya Bali kena satu juta dari erupsi gunung berapi, dan tidak hanya di Bali. Bali sendiri hanya kena lima puluh persen atau hanya lima ratus ribu dolar," ungkap Arief.
![]() |
"Dengan everated spending per arrival 1.000 US Dollar, maka perkiraan kerugiannya adalah 100 juta US Dollar. Dan ini baru satu bulan. Saya hitungnya sampai dengan tanggal 6 September," papar Arief.
Berdasarkan perhitungan dampak kerugian ekonomi pariwisata itu, pihak Kementerian Pariwisata merancang beberapa strategi pemulihan, yaitu pemulihan pada sumber daya manusia para pelaku pariwisata dan kelembagaannya, pemulihan destinasi, dan yang terakhir strategi pemasaran. baik dari segi branding advertising dan selling.
Sedangkan pemulihan dalam hal sember daya manusia dilakukan dengan melakukan trauma healing kepada 1.500 orang pelaku pariwisata. Dan kegiatan ini telah dilakukan di Sembalun, Gili Meno, Trawangan dan objek wisata lainnya yang ada di NTB, khususnya di Lombok. Untuk segi pemasaran dilakukan dengan branding kembali, advertising dan selling. (krn/krn)
https://travel.detik.com/read/2018/09/16/172907/4214277/1382/dampak-gempa-lombok-sektor-pariwisata-alami-kerugian-besarBagikan Berita Ini
0 Response to "Dampak Gempa Lombok, Sektor Pariwisata Alami Kerugian Besar"
Post a Comment