Festival yang digelar 14-16 September 2018 dibuka dengan pelepasan tukik yang diikuti para pejabat daerah setempat, termasuk oleh Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan komunitas hingga para turis asing yang sedang berwisata di Pantai Petitenget. Salah satu yang menarik perhatian yakni ogoh-ogoh Buto Ijo berukuran raksasa di pintu masuk.
Buto Ijo merupakan makhluk mistis yang diyakini masyarakat setempat yang menghuni Petitenget, tempat yang dianggap angker di Bali. Namun kini kawasan Petitenget menjadi salah satu pilihan destinasi wisata.
![]() |
Untuk mengatasi hal in, Dang Gyang Nirartha membangun sebuah Pura Petitenget yang indah di Pantai Seminyak untuk melindungi seluruh Desa Kerobokan.
Buto Ijo pun disucikan dan menerima mandat melindungi desa dan peti pecanangan suci yang ditinggalkan di pura sebelum perjalanan Dang Hyang Nirartha ke Bali Selatan yang kini dikenal sebagai Uluwatu.
Festival ini bakal menampilkan aneka budaya lokal seperti pertunjukan musik, wayang orang, tari tenun hingga senam yoga tertawa massal.
![]() |
"Kami sudah sepakat dengan juru tokoh masyarakat Kerobokan. Saya berharap dengan adanya festival ini kekuatan kita sebagai pancar bumi Bali ada di Petitenget ini," kata Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dalam sambutannya, Jumat (14/9/2019).
Senada dengan Giri, Ketua Panitia Petitenget Festival, AA Bagus Bayu Joni Saputra berharap festival ini bisa mengangkat geliat pariwisata di Petitenget. Sehingga diharapkan bisa menghapus stigma negatif Kerobokan yang identik dengan lembaga pemasyarakatan (LP).
"Menghapus stigma negatif Kerobokan yang diidentikkan dengan LP, apalagi kalau ada kasus narkoba jadi viral di medsos. Tagline festival centuries in the making, kami berusaha mewariskan budaya, wayang orang, tari tenun karya warga kami sendiri yang sangat apik," ucap Bayu. (rdy/sna)
https://travel.detik.com/read/2018/09/14/182203/4212216/1382/ada-buto-ijo-raksasa-di-festival-pantai-petitengetBagikan Berita Ini
0 Response to "Ada Buto Ijo Raksasa di Festival Pantai Petitenget"
Post a Comment