
Karimun Kawa memiliki luas daratan kurang lebih 1500 hektar dan perairan kurang lebih 110.000 hektar. Karimun jawa kini dikembangkan menjadi Pesona Wisata Taman Laut yang mulai banyak digemari wisatawan lokal maupun international.
Berdasarkan legenda yang beredar di Kepulauan Karimun Jawa ditemukan oleh Sunan Muria, berkisah tentang Sunan Muria yang prihatin dengan kenakalan putranya bernama Amir Hasan dengan maksud mendidik. Sunan Muria kemudian memerintahkan anaknya untuk pergi ke sebuah pulau yang nampak 'Kremun-Kremun' (Kabur) dari puncak Gunung Muria agar si Anak dapat belajar memperdalam ilmu agama. Karena tampak kremun-kremun maka dinamakanlah Pulau Karimun.
Kedatangan saya ke Karimun Jawa hanya sekadar berlibur dari penatnya rutinitas pekerjaan kantor. Bersama-sama dengan teman kantor kami bertiga merencanakan sebuah perjalanan wisata ke sana.
Kami janjian bertemu di terminal Lebak Bulus. Sampai di sana, kami naik Bus jurusan Semarang. Jam 4 sore dari Jakarta tiba di semarang jam 5 subuh.
Sambil menunggu matahari terbit kami sarapan terlebih dahulu di dekat terminal terdapat penjual makanan ringan khas daerah semarang. Wingko babat.
Setelah berhasil menghubungi Kang azis tour guide kami yang menuntun kami hingga sampai ke Pulau Karimun.
Dari situ kami naik becak menuju dermaga. Kami naik kapal cepat sekitar 6 jam. Dengan ongkos Rp 30.000/orang waktu itu tahun 2010. Waaah sudah 8 tahun yang lalu. Sangat terjangkau harganya.
Sesampainya di Pulau Karimun kami disambut warga sekitar dengan menawarkan hotel dan penginapan dengan harga yang relatif terjangkau. Namun kami sudah di bookingkan tempat penginapan oleh Kang Azis. Dengam biaya Rp 400.000 1 kamar untuk 2 malam. Alhamdulilah lumayan murah kan? Karena kami bertiga jadi kami patungan. Sedikit menghemat biaya traveling.
Sampai di pulau Karimun hari sudah petang. Tidak banyak yang dapat kami lakukan. Kami hanya berfoto foto di pinggir laut. Perahu. Melihat sunsat, Subhanallah! Pemandangan alam yang luar biasa tidak biasa kami temui di kota besar seperti Jakarta.
Besok Pagi kami berencana bereksplorasi ke Pulau-pulau kecil. Melihat penangkaran hiu, snorkeling melihat clown fish, terumbu karang dan bintang laut. Juga, bbermain pasir dan pesona keindahan laut lainnya. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan.
Menggunakan perlengkapan snorkeling. Rompi pelampung dengan bebas kami berenang renang di laut dan menyelam di kedalaman 20 meter. Memang syaratnya harus pandai berenang. Jika tidak tidak dapat keseimbangan untuk kembali kepermukaan laut. Beruntung sekali Bang Azis mempunyai camera waterproof yang memang dikhususkan untuk mengambil foto di kedalaman laut.
Bersama dengan teman-teman yang baru kami kenal hari itu. Rasanya kami langsung akrab saja. Alhamdulillah air laut bersahabat tidak ada ombak dan angin kencang.
Sisi lain keindahan Pulau Karimun dengan pantai pantai yang benar benar terjaga kebersihan dan keseimbangan ekosistemnya. Masyarakat setempat benar benar menyatu dengan alam. Menjaga kelestarian alam. Sehingga kami pun sontak sadar bahwa setiap wisatawan atau pengunjung wajib hukumnya menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan.
Setelah hari pertama selesai bermain dengan keindahan laut. Hari sudah sore kami kembali kepenginapan untuk bersih bersih dan makan malam.
Satu lagi yang tak kalah seru adalah. Hidangan makan malam kami di manjakan dengan makanan laut (Seafood) seperti kepiting saos tiram, lobster, ikan asin, cumi goreng tepung, sambel terasi cah kangkung, dan ikan bakar. Sungguh super lezat. Setelah perut kami kenyang sebelum berisitirahat kami sholat isya dan duduk duduk santai sambil ngobrol ringan ditemani kopi dan teh manis hangat bersama teman-teman.
Hari kedua kami menunu Pulau Kecil. Dimana pulau itu sangat kecil. Sepi dan tak berpenghuni. Hanya ada pasir dan beberapa pohon kelapa.
Di Pulau Kecil itu kami bermain air bebas dan foto-foto. Memang disarankan perut dalam keadaan kenyang jika tidak maka akan masuk angin.
Langit nampak cerah. Air laut sangat tenang, biru membentang luas. Inilah yang kami namakan swimming to the ocean.
Sudah 2 hari kami di Pulau karimun. Saatnya bergegas kembali ke Jakarta. Dengan berat hati. Mau tak mau harus kembali ke rutinitas tempat di mana kami mengembangkan passion kami untuk mencari nafkah.
Akhir kata sebagai ,anusia berakal dan dewasa hakiki sebuah perjalanan adalah mempunyai sebuah nilai atau value. Selain pengalaman yang tak terlupakan juga kami mendapatkan pelajaran bahwa Tuhan yang Maha baik telah menciptakan begitu banyak sumber kehidupan.
Keanekaragaman hayati yang patut dijaga dan dipelihara kelestariannya. Menjaga keseimbangan ekosistem. Menjaga kebersihan lingkungan. Bersikap baik pada Alam. Tidak merusak dan mengotori. Hikmah dari perjalanan ini adalah mendapatkan persaudaraan teman baru. Melihat Kekuasaan Tuhan. Bagaimana Tuhan dapat menciptakan laut yang indah beserta isinya.
Akhir kata. Penulis ingin mengucapkan terima Kasih kepada DetikTravel yang sudah berkenan memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi cerita dan pengalaman ketika traveling ke Pulau Karimun. Semoga cerita saya dapat menginspirasi banyak orang dan dapat menjadi rekomendasi dan tampil di detikTravel.
#PegiPegiYuk
#JelajahiIndonesiaMu
@pegi_pegi
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Karimun Jawa, Pesona Wisata yang Indah dan Menakjubkan"
Post a Comment