
Tidak terpikirkan bahwa saya bisa menginjakkan kaki di Pulau Sumba ini. Saya pergi ke Sumba selama 5 hari 4 malam dalam program 'Rejeki Nama Agus,' di mana semua biayanya disponsori oleh tiket.com yang berkerjasama dengan detik.com untuk merayakan ulang tahun yang ke-7 tiket.com.
Pengalaman baru banyak saya dapatkan bersama 12 nama Agus yang terpilih untuk berangkat ke Sumba. Perjalanan kita di Sumba bersama dengan Berangan Trip.
Hari pertama perjalanan saya dimulai dari Bandara Soekarno Hatta 4.55 WIB dan transit di Bandara Ngurah Rai Bali dan sampai di Bandara Tambolaka (Sumba Barat) pukul 11.00 WITA.
Sampai di Tambolaka langsung menuju rumah makan untuk makan siang dan hotel. Perjalanan pertama saya menuju Desa Adat Ratenggaro selama 1 jam perjalanan.
Desa Adat Ratenggaro memiliki 304 kuburan batu tua yang terletak di sekitarnya. Ratenggaro memiliki arti kata Ratea itu kuburan dan Garo yaitu orang-orang garo.
Rumah adat di desa ini memiliki ciri khas yang terdapat di atap rumahnya yang berbentuk seperti menara di mana atap tertinggi merupakan kepala desanya. Setelah menikmati dan befoto di desa ini saya langsung menuju ke Pantai Pero untuk menikmati indahnya matahari terbenam.
Hari kedua ini saya masih menjelajah Sumba Barat Daya dengan destinasi pertama yaitu Tanjung Mareha. Tanjung mareha merupakan sebuah bukit dimana saya bisa melihat indahnya pantai Bwana. Birunya air laut membuat saya kagum dengan keindahannya.
Perjalanan selanjutnya menuju ke danau yang sangat terkenal di Sumba yaitu Danau Weekuri. Danau Weekuri merupakan cekungan dengan air laut. Danau ini membuat saya memberanikan diri untuk melompat dari ketinggian kurang lebih 2 meter ke dalam danau.
Hari ketiga masih tetap bersama dengan Agus kita menuju ke Sumba Barat untuk menikmati Desa wisata Praijing dan berinteraksi dengan warga di desa ini.
Kesan pertama saya dengan warga di desa ini yaitu mereka sangat ramah dengan para wisatawan yang berkunjung, bahkan ketika saya bertanya dengan salah satu warga di desa Praijing.
Dengan adanya wisatawan yang berkunjung mereka semakin senang dan tidak segan-segan untuk menceritakan adat istiadatnya. Setelah itu saya melanjutkan perjalanan menuju bukit Wairinding yang terletak di Sumba Timur dengan lama perjalanan 3 jam.
Sesampainya di Bukit Wairinding saya langsung berfoto. Bukit Wairinding memiliki ciri khas dengan hamparan savana di bukit berwarna kuning dan hijau.
Waktu yang tepat untuk mengunjungi bukit ini yaitu sore hari sambil menunggu matahari terbenam. Ketika matahari terbenam langit pun berubah warna menjadi ungu bercampur warna dengan merah.
Hari keempat saya memulai perjalanan menuju Savana Puru Kambera yang menjadi habitat kuda liar. Hamparan rumput dan pohon yang terdapat di sini membuat saya ingin mengabadikan foto.
Rasa panas sudah tidak terasa lagi setelah melihat indahnya padang rumput ini, rasanya seperti di Afrika. Setelah puas menikmatinya saya langsung menuju ke Air Terjun Waimarang.
Jika ditanya destinasi favorit apa di Sumba, saya akan langsung memilih air terjun ini. Air terjun ini terdapat di daerah Melolo, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur.
Waktu untuk menuju ke air terjun ini kita harus berjalan kaki selama 40 menit. Rasa lelah saya terbayar dengan keindahan air terjun ini.
Sangat wajib untuk kita berenang di air terjun ini dimana terdapat cahaya matahari yang masuk ke cekungan air ini, rasanya seperti di dalam gua.
Segarnya rasa air membuat saya ingin menghabiskan waktu di sini, tapi waktu yang tidak memungkinkan. Saya harus melanjutkan perjalanan menuju Pantai Walakiri untuk mengejar sunset yang sangat indah.
Tidak kaget lagi jika kita melihat banyak sekali pasangan yang mengabadikan foto pre-wedding mereka sehingga membuat suasana pantai ini lebih romantis. Saran dari saya anda harus berfoto ketika sunset, karena warna langit yang tidak ada duanya.
Semua itu adalah perjalanan saya bersama nama Agus yang beruntung. Hari kelima saya hanya pergi ketempat oleh-oleh dan menuju ke bandara Waingapu di Sumba Timur dan menjadi hari perpisahan para Agus.
Rasanya cukup sedih untuk meninggalkan mereka, karena bersama para Agus saya sangat menikmati Pulau Sumba.
https://travel.detik.com/read/2018/08/22/142500/4169502/1025/dibuat-jatuh-cinta-oleh-sumbaBagikan Berita Ini
0 Response to "Dibuat Jatuh Cinta oleh Sumba"
Post a Comment