Search

Leader Rawan Masalah, Pemerintah Harus Awasi Open Trip dan Tour Leader

Jakarta - Open trip online dan tour leader amatiran rawan menimbulkan masalah. Sudah waktunya pemerintah mengawasi serius.

"Open trip dan tour leadernya kan ini jalur bisnis. Kalau tidak diawasi oleh pemerintah dan cuma modal percaya, itu rawan masalah," kata Ketua Umum ITLA, Tetty DS Ariyanto saat dihubungi detikTravel, Rabu (18/7/2018).

Menurut Tetty, trip wisata dan tour leader konvensional terikat oleh izin usaha, sertifikasi dan ikatan organisasi profesi. Namun muncul open trip online berbasis komunitas yang seolah menerabas aturan itu.

"Digital tansformation bukan artinya nggak ada sekat aturan. Semua orang merasa bisa jadi tour leader https://www.detik.com/tag/wisatawan-ditinggal-tour-leader/ . Kan ini people to people, online, kasih harga murah tergiur saja," kata dia.

Kasus tour leader Erwin Aprianto yang meninggalkan 5 turis WNI di Maroko https://www.detik.com/tag/maroko/ adalah contoh terbaru. Meskipun belakangan Erwin mengaku kepada detikTravel habis diculik.

Namun forum-forum komunitas travel meragukan cerita itu, karena bukan kejadian pertama dengan modus serupa. Selain itu masih ada kasus-kasus lain dengan open trip dan tour leader berbeda. Tetty mengatakan sudah saatnya open trip ditata agar ikut regulasi yang ada.

"Ini bagian dari perlindungan konsumen. Semua yang bisa menimbulkan masalah di lapangan, harus ditata," tutupnya.

Apakah Anda pernah mengalami pengalaman buruk dengan open trip? Atau pernah bermasalah dengan tour leader. Silakan share pengalaman Anda lewat email ke redaksi@detik.travel dengan subyek: masalah open trip dan tour leader.

(sym/fay)

Let's block ads! (Why?)

https://travel.detik.com/read/2018/07/18/175043/4121647/1382/leader-rawan-masalah-pemerintah-harus-awasi-open-trip-dan-tour-leader

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Leader Rawan Masalah, Pemerintah Harus Awasi Open Trip dan Tour Leader"

Post a Comment

Powered by Blogger.