Kuala Lumpur merupakan kota yang sangat majemuk dengan beragam agama. Populasi muslim sendiri kurang dari 50%. Meskipun begitu tersedia masjid di seluruh penjuru kota.
Yang tertua di antaranya adalah Masjid Jamek yang pesonanya tidak bisa diragukan lagi, mirip dengan masjid Nabawi di Madinah. Keindahan arsitektur masjid menarik minat pengunjung tidak untuk beribadah saja, tapi juga sukses menarik kunjungan para wisatawan.
Terletak di area strategis, tepat di seberang Dataran Merdeka yang mana banyak terdapat bangunan-bangunan era kolonial, atau tepat di belakang Stasiun LRT Masjid Jamek. Tersedia juga bus wisata gratis KL GO berwarna pink untuk mencapainya.
Saya sendiri mengunjungi Masjid Jamek dengan jalan kaki dari penginapan sehabis kulineran di Central Market yang memang satu arah saja. Saya pilih malam hari karena ada cahaya LED yang memancar di masjid membuatnya bersinar biru. Pasti bakalan cantik banget.
Masjid Jamek berada di pertemuan Sungai Klang dan Gombak, nama lengkapnya Masjid Jamek Sultan Abdul Samad. Dalam Bahasa Arab Jamek adalah Jamak, dan Sultan Abdul Samad adalah Sultan Selangor keempat.
Kenapa sultan Selangor? karena tanahnya merupakan bagian dari negara bagian Selangor. Dan memang benar dari tepi sungai masjid ini terlihat indah sekali. Di latarbelakangi gedung-gedung pencakar langit, bahkan Menara Petronas dan Menara KL terlihat juga.
Kubah Masjid Jamek berkilau putih menyala, kecil tapi megah, menjadi juara di antara gedung-gedung lainnya. Cantiknya air mancur di kolam di depannya dengan sinar biru menambah keindahan masjid ini. Tak sabar untuk segera menghampiri masjid, penasaran dengan details arsitekturnya.
Untuk memasuki masjid disarankan untuk memakai baju yang sopan, menutup lengan dan kaki. Untuk wanita bila tidak memakai penutup kepala, telah disediakan jilbab yang wajib dipakai.
Masjid Jamek dibangun pada tahun 1909 yang merupakan masjid besar pertama yang dibangun di Kuala Lumpur. Diarsiteki oleh oleh seorang tentara Inggris, Arthur Benison Hubback.
Gaya arsitekturnya terinspirasi dari arsitektur Dinasti Mughal India. Beberapa contohnya adalah bangunan peninggalan muslim di India, seperti Taj Mahal, Fatehpur Sikri dan Jama Masjid.
Bernuansa merah bata dan putih. Memiliki 2 menara,3 kubah berwarna putih dan berdinding batu bata. Dengan banyak gerbang melengkung yang menjadi ciri khas arsitektur Mughal India. Hal inilah yang membuat masjid Jamek tampil beda dan unik dan berhasil memikat wisatawan.
Yang membuatnya semakin unik adanya atap-atap yang menutupi halaman masjid, yang memungkinkan untuk sholat di area terbuka, seperti di masjid Nabawi di Madinah.
Sayang sekali saya sedang berhalangan, jadi tidak bisa merasakan sholat di masjid cantik ini. Untuk mengelilingi masjid ini tidak diberlakukan tiket khusus, tapi ada kotak donasi untuk bisa kita masukkan uang seikhlasnya.
Saya sendiri setelah keliling malah mendapat air mineral cuma-cuma. Ternyata kecantikan masjid Jamek telah memancar ke hati para penjaga masjidnya. Masyaallah!
http://travel.detik.com/read/2018/06/11/152600/4058228/1025/masjid-tertua-di-kuala-lumpur-yang-mirip-masjid-nabawiBagikan Berita Ini
0 Response to "Masjid Tertua di Kuala Lumpur yang Mirip Masjid Nabawi"
Post a Comment