Bertualang ke Xinjiang adalah menikmati eksotisme Jalur Sutra yang berumur ribuan tahun di kaki Gunung Tianshan yang tertutup salju abadi. Xinjiang menjadi sangat penting ketika dibukanya Jalur Sutra pada zaman Dinasti Han tahun 60 SM. Buddha dan Islam pun masuk ke China.
Komposisi etnis di Xinjiang sangat menarik. Dari 23,6 juta orang pada sensus 2015, 46% adalah etnis muslim Uyghur, 40 persen adalah etnis Han. Kemudian ada yang lebih minoritas lagi yaitu etnis muslim Kazakhs 6,5%, etnis muslim Hui 4,5% dan etnis lain-lain 3 persen.
detikTravel pada tanggal 3-11 Mei 2018 menjelajah beberapa kota di Xinjiang yaitu Urumqi, Changji, Korla, Yanqi dan Bohu. Saya mencoba mengumpulkan jejak peradaban Islam di sana, terutama dari museum di Urumqi.
![]() |
Area pertama museum bernama Memory on The History of The Western Region. Di sini traveler muslim bisa melihat jejak Islam di Xinjiang berupa kebudayaan etnis minoritas Uyghur yang muslim. Mereka juga bisa melihat sejarah Jalur Sutra, jalur traveling dan perdagangan masa silam antara China dengan India, Arab dan Eropa.
Museum ini mencatat, pernah berdiri kerajaan Islam di Xinjiang sebelum bergabung dengan kekaisaran China. Pada tahun 907-1271, banyak etnis muslim Uyghur pindah ke lembah Sungai Chu. Mereka mendirikan Kerajaan Karahan dengan ibukota Balashagun dan Kasghar. Pada akhirnya, kerajaan ini ditaklukan Yeludashi dan ia mendirikan Negara Liao Barat di awal abad ke-12.
![]() |
Bukti-bukti peradaban Islam di Xinjiang sangatlah menarik. Ada topi prajurit dengan tulisan Allah. Ada koin emas dari Kerajaan Chagatai dengan aksara Arab. Koin ini ditemukan di Fukang tahun 1976. Diduga ini adalah uang yang dipergunakan tahun 1271-1368 di masa Dinasti Yuan.
Kemudian ada sejumlah piring batu giok, gelas tembaga dan mangkuk perak dengan tulisan Arab yang diperkirakan dari masa Dinasti Qing. Ada juga replika pedang Ubashi Khan, raja terakhir dari dinasti Khanate (1744-1774).
![]() |
Jangan lewatkan juga ruang ketiga berupa display aneka budaya etnis minoritas Xinjiang. Kita bisa melihat Doppa, peci khas muslim Uyghur dengan aneka warna yang cantik. Selain dipergunakan saat salat, peci ini juga menjadi aksesoris pria Uyghur sehari-hari. Kita juga bisa melihat dekorasi rumah seperti kaligrafi hiasan dinding.
Puas berkeliling, wisatawan bisa mampir ke toko suvenir dan toko perhiasan giok. Xinjiang Uyghur Autonomous Region Museum adalah destinasi yang wajib traveler muslim datangi di Urumqi. Masuk ke museum ini gratis!
![]() |
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Bukti Kejayaan Islam di Museum Jalur Sutra China"
Post a Comment