Danau Bosten berada di Bohu, di tengah Xinjiang, China. Luasnya adalah 1.646 km2, menjadikannya sebagai danau rawa paling luas di China. detikTravel diajak State Council Information Office China dan Information Office Xinjiang Uyghur Autonomous Region, Kamis (10/5/2018) ke Danau Bosten.
Karena danau ini luas banget, ada beberapa tempat yang dikembangkan untuk pariwisata. Salah satunya yang masuk wilayah Bohu ini. Infrastruktur seperti parkiran luas sudah disiapkan, karena Danau Bosten jadi destinasi favorit wisatawan domestik di Xinjiang saat musim panas.
Tiket masuknya hanya 45 Yuan (Rp 98 ribu) per orang. Ada gedung semacam lobi dan area perkenalan wilayah sebelum wisatawan menikmati kawasan Bosten Lake.
Danau Bosten, danau rawa paling luas di China (Fitraya/detikTravel) |
"Danau ini airnya berasal dari geyser yang meleleh dari Gunung Tianshan ke Sungai Kaidu, lalu mengalir ke Danau Bosten. Di sini iklimnya tropis kontinental, danaunya dikelilingi gunung. Turis bisa menikmati pemandangan danau dan gunung," kata pemandu kami.
Menurut pemandu, danau ini sudah dikenal sejak zaman Dinasti Song. Di masa lalu, orang mengira ini adalah lautan. Makanya nama Chinanya adalah Xi Hai yang berarti Laut di Daerah Barat. Bosten adalah dari bahasa Mongol.
BACA JUGA: Foto Kecantikan Gadis Xinjiang, dari Uyghur Sampai Mongol
Danau Bosten adalah sumber air yang sangat penting di Jalur Sutra (https://www.detik.com/tag/muslim-traveler/) sejak 2.000 tahun lalu. Karena danau ini dekat dengan Gurun Taklamakan dan Gurun Gobi yang kering. Sehingga keberadaan air menjadi sangat penting.
"Sampai sekarang, Danau Bosten adalah kawasan perikanan paling penting di Xinjiang dan barat laut China yang jauh dari lautan dengan produksi 6.000-8.000 ton per tahun," kata pemandu.
Naik perahu keliling Danau Bosten (Fitraya/detikTravel) |
Apa yang bisa dilakukan wisatawan di sini? Tentu saja piknik. Ada menara pandang untuk melihat pemandangan. Namun cara terbaik menikmati Danau Bosten adalah naik perahu.
Sewa kapalnya paling murah adalah 540 Yuan (Rp 1,1 juta) per kapal, paling mahal 900 Yuan (Rp 1,9 juta) per kapal. Satu kapal ini bisa patungan 9 orang. Tujuan perjalanan adalah Lotus Sea Pavilion dan Bird Island.
BACA JUGA: Desa Wisata Muslim Hui di Pedalaman Jalur Sutra
Kami berangkat dari dermaga yang penuh ilalang tinggi besar dan lebat. Luasnya 40 ribu hektar dan ilalang besar ini rupanya punya manfaat ekonomi. Kalau dikeringkan, bisa diolah menjadi barang kerajinan dan suvenir.
Setelah beberapa menit membelah lautan ilalang, kami masuk ke laut eh danau lepas. Rasanya seperti sedang mengarungi Danau Toba, ujungnya tidak kelihatan. Kemudian tampak perhentian pertama yaitu Lotus Sea Pavilion.
Spot instagrammable di Danau Bosten (Fitraya/detikTravel) |
Di tempat ini ada semacam gazebo luas dua tingkat dengan pemandangan danau dan ilalang 360 derajat. Di kejauhan dipasang dekorasi untuk foto-foto selfie dan instagrammable. Ada plang tulisan LOVE raksasa dan ada juga kincir angin ala-ala Belanda.
Di perhentian kedua ada Bird Island. Dari namanya, ini adalah spot terbaik untuk bird watching. Menurut pemandu, Danau Bosten menjadi rute migrasi burung-burung dari Rusia saat musim dingin.
"Tempat ini jalur migrasi burung dari Asia Tengah dan India. Tempat ini adalah surga untuk burung berkembang biak," kata pemandu.
Mengamati burung di Danau Bosten (Fitraya/detikTravel) |
Selesai berkeliling danau selama satu jam, kami diajak menuju ke pusat kerajinan dan suvenir Arleqi National Arts and Craft. Kami sedikit memutari danau naik bis, karena pusat kerajinan ini ada di sisi lain danau.
Di sini wisatawan bisa membeli pajangan seperti relief dengan menggunakan batang-batang ilalang kering. Batang ini dipotong dan ditempel menyerupai hewan atau orang yang menggambar kehidupan dan budaya di Xinjiang.
Turis juga bisa membeli kain, baju, sarung bantal, topi dan aksesoris lain dengan motif etnis Mongol yang memang dominan di Bohu. Tidak lupa kami dihibur dengan pertunjukan budaya etnis Mongolia dengan display fashion dan bisa diajak berfoto bersama.
Kerajinan dari ilalang di Danau Bosten (Fitraya/detikTravel) |
Bagikan Berita Ini
0 Response to "'Laut' Ajaib di Tengah Gurun Pasir China"
Post a Comment