Dikenal sebagai Negeri di Atas Awan, Dieng bak negeri dongeng. Hawa sejuk pegunungan dipadu hamparan perbukitan hijau nan asri membuat dataran tinggi Dieng di Wonosobo tidak kalah dari Pegunungan Alpen sekalipun. Pantas saja Dieng sering dijuluki Swiss dari timur.
Jika berkunjung ke Dieng saat Bulan Ramadan, paling tidak ada 5 kegiatan seru yang bisa kamu lakukan di sana sembari menunggu datangnya waktu berbuka puasa.
1. Menonton sunrise dari puncak Bukit Sikunir
Awali hari dengan menikmati suasana matahari terbit dari puncak Bukit Sikunir. Sehabis sahur dan selepas salat subuh merupakan waktu yang tepat untuk memulai pendakian. Rutenya tidak terlalu sulit meskipun di beberapa titik terdapat beberapa tanjakan curam.
Setelah 30 menit berjalan, kita akan sampai di puncak tertinggi Bukit Sikunir. Pemandangannya benar-benar indah. Berlatarkan 3 gunung sekaligus, Gunung Sindoro, Gunung Prau, dan Gunung Lawu yang berselimut kabut tipis serta semburat cahaya keemasan di kejauhan.
2. Mengintip dapur magma Kawah Sikidang
Selain Bukit Sikunir, Dieng juga terkenal dengan kawah vulkaniknya yang masih aktif. Kawah Sikidang namanya. Diambil dari Bahasa Jawa, kidang artinya kijang. Dinamakan demikian karena lava panas yang berada dalam dasar kawah kerap terlihat meloncat tinggi ke udara seperti kijang.
Kawasan Kawah Sikidang ini didominasi dengan hamparan tanah tandus disertai beberapa lubang kawah menganga. Sungguh kontras dengan pemandangan sekelilingnya yang rapat ditumbuhi pepohonan hijau. Rasanya seperti berada di bulan. Eksotis sekaligus fotogenik. Tak heran jika tempat ini tidak pernah sepi pengunjung meski di bulan puasa sekalipun.
3. Menyisir keindahan Dieng dari spot Batu Pandang
Tempat lain yang mesti disambangi adalah Batu Ratapan Angin atau disebut juga Batu Pandang Dieng. Merupakan kumpulan 2 buah batu yang bertumpuk di atas bukit dekat Dieng Plateu Theatre. Posisinya yang tinggi terkadang menimbulkan suara desis seperti orang meratapi kesedihan saat ada hembusan angin kencang. Barangkali itulah yang menyebabkan tempat ini dinamai Batu Ratapan. Sedangkan sering disebut Batu Pandang karena dari atas sana dapat terlihat jelas pemandangan indah Dieng dari ketinggian.
4. Menyaksikan uniknya warna-warni Telaga Warna
Telaga warna juga merupakan tempat yang tidak boleh terlewat saat berada di Dieng. Telaga ini terkenal akan keindahan warnanya yang dapat berubah-ubah setiap waktu, tergantung cuaca, sudut, dan jarak pandang. Kadang bewarna biru, hijau, putih kekuningan, bahkan bewarna warni seperti pelangi. Bergantung kadar sulfur di dasar telaga. Saat terkena sinar matahari, akan terjadi pembiasan cahaya yang bercampur dengan endapan sulfur sehingga tercipta permukaan telaga warna yang bewarna-warni.
5. Melihat sunset dari Kompleks Candi Arjuna
Terakhir, kunjungan di Dieng tidak akan lengkap jika belum ngabuburit mengunjungi Kompleks Candi Arjuna. Candi Hindu ini diperkirakan dibangun pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno. Berderet berurutan dari utara ke selatan, terdapat Candi Puntadewa, Candi Sembrada, Candi Srikandi, dan Candi Arjuna yang paling selatan. Sementara Candi Semar yang berada persis di depan Candi Arjuna merupakan candi pendamping.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Candi Arjuna yaitu di sore hari, sembari melihat matahari terbenam serta menunggu waktu berbuka puasa. Jadi, kapan kamu akan berkunjung ke Dieng?
http://travel.detik.com/read/2018/05/21/170300/4030116/1025/ngabuburit-seru-di-dieng-negeri-dongeng-di-atas-awanBagikan Berita Ini
0 Response to "Ngabuburit Seru di Dieng, Negeri Dongeng di Atas Awan"
Post a Comment