Makam Sultan Malikussaleh adalah salah satu tujuan wisata religi bagi setiap orang. Saban waktu, baik wisata domestik ataupun mancanegara berkunjung ke makam Raja pertama Kerajaan Samudera Pasai yang juga Kerajaan pertama Nusantara yang menyebarkan Islam di Asia Tenggara pada abad ke 13.
Di balik ramainya para pengunjung di makam tersebut. Tidak terlepas dari peran seorang pria renta yang mengabdi untuk menjaga makam leluhur. Dia adalah Tengku Ahmad Yusuf atau sering disapa Ahmad Yus (65).
Ahmad Yus mengaku sudah 37 tahun mengabdikan dirinya menjaga makam yang terletak di Desa Beuringen, Kecamatan Samudera, Aceh Utara, Aceh. Saban hari, dia hadir di makam sang raja untuk memberikan pemahaman terhadap para pengunjung yang ingin tahu tentang Sultan Malikussaleh.
Semenjak masih belajar di Sekolah Rakyat (SR) dulu, Ahmad Yus sudah belajar tentang sejarah panjang Meurah Silu yang kemudian bergelar Malik al-Saleh atau yang lebih dikenal dengan Sultan Malikussaleh. Dulunya, dia belajar dengan membaca buku karangan Ibnu Batutah, Marcopolo dan juga Kitab Kuning dari Syeih Abdur Rauf As-Singkili.
Ahmad Yus (Datuk Haris/detikTravel) |
Dia mampu bercerita sejarah panjang Sultan Malikussaleh serta awal masuknya islam ke Nusantara. Termasuk, bangunan istana raja-raja dahulu kala yang terbuat dari kayu-kayu kualitas tinggi. Di Kecamatan Samudera pun, dia menyebutkan ada 23 situs Kerajaan Samudera Pasai yang terdapat dibeberapa desa.
"Sultan Malikussaleh satu-satunya raja yang bisa membaca Al-quran pada abad 13 dahulu. Maka, beliau mulanya bernama Meurah Silu akhirnya bergelar Malikkussaleh yang artinya Malik yang saleh," kata Ahmad Yus ditemui detikTravel, Minggu (20/5/2018).
Dengan pemahamannya tentang Malikussaleh, kakek yang juga asli warga setempat ini sudah bepergian ke 11 negara di Asia Tenggara. Dia ditamu negarakan atau di undang untuk bercerita tentang keberadaan Kerajaan Islam Samudera Pasai.
Traveler yang sedang berziarah (Datuk Haris/detikTravel) |
Tak kenal lelah dan tanpa sepeserpun dapat bantuan dari pemerintah, dia terus menyebarkan bahwa ada Makam Raja tersohor di Bumi Serambi Mekkah yang patut dirawat dan dilestarikan.
"Sudah 37 tahun saya mengabdi di sini. Saya tidak dapat apapun dari pemerintah dan pun tidak mengharapkannya. Saya hanya berharap, pemerintah buka mata lebar-lebar agar melestarikan situs wisata religi ini menjadi lebih baik dengan memugarkannya sehingga para pengunjung bisa menikmati situs monumental di Nusantara hingga Asia Tenggara," sebut Ahmad Yus. (wsw/wsw)
http://travel.detik.com/read/2018/05/21/160448/4031167/1382/kisah-juru-kunci-makam-raja-islam-pertama-di-nusantaraBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Juru Kunci Makam Raja Islam Pertama di Nusantara"
Post a Comment