Search

Mengintip Koleksi Peranakan di The Intan Singapura

Singapura - Peranakan adalah budaya campuran antara China dan Eropa. Menjadi kultur baru, peranakan punya ciri khas dalam hal perabotan dan makanan. Yuk intip!

Peranakan merupakan salah satu kultur yang terkenal di Singapura. Kultur ini terjadi ketika pedagang dari China datang ke Singapura, menetap dan menikahi orang lokal atau orang Eropa.

Peranakan lahir dan menjadi salah satu pilar yang menopang perekooimian Singapura. Terkenal kaya raya, orang-orang peranakan sangat suka untuk mengoleksi barang-barang antik.

Biasanya barang-barang tersebut dibuat oleh orang peranakan atau dibuat untuk orang peranakan. Sudah ada sejak 200 tahun lalu, budaya peranakan semakin pudar dan sulit ditemukan.

Ada satu tempat di Singapura yang memiliki koleksi peranakan. Seorang peranakan bernama Alvin Yapp, menjadikan rumahnya sebagai museum peranakan atau biasa dikenal sebagai The Intan, detikTravel dan 20Detik sempat berkunjung beberapa waktu lalu.

Mengintip Koleksi Peranakan di The Intan SingapuraFoto: (Bonauli/detikTravel)
Museum ini berada di Katong di daerah Joo Chiat. Berada di rumah pribadi, traveler yang mau berkunjung ke sini diminta untuk menghubungi pemiliki terlebih dahulu.

Begitu masuk ke dalam The Intan, traveler akan langsung disambut oleh Alvin. Alvin akan menjamu traveler dengan sajian khas peranakan sambil menceritakan sejarah peranakan.

Penjelasan tentang kultur peranakan dibuat sangat asyik, karena Alvin bisa berbahasa Melayu dan Inggris. Saat pertama datang, traveler akan diminta untuk duduk di ruang depan. Hal ini menjadi adat istiadat orang peranakan.

Kemudian akan ada sesi mengitari rumah. Traveler akan dibawa masuk satu ke ruang tengah dan dapur. Kemudian diperlihatkan barang-barang peninggalan milik peranakan.

Rata-rata barang peranakan didatangkan langsung dari Eropa, seperti Ceko dan Polandia. Namun barang-barang tersebut memiliki ciri khas China yang kental dengan ornamen-ornamen sulit. Inilah peranakan, perkawinan antara budaya China dan Eropa.

Mengintip Koleksi Peranakan di The Intan SingapuraFoto: (Bonauli/detikTravel)
Selain menjelaskan tentang barang-barang peninggalan peranakan, traveler juga akan diceritakan tentang budaya peranakan yang diremehkan saat pertama kali muncul. Hal ini terkait dengan penampilan mereka yang seperti orang China namun memegang adat istiadat Eropa, contohnya saja peranakan makan dengan table manner (garpu dan sendok) bukan dengan sumpit.

Traveler yang sudah menginjakkan kaki di museum ini akan mendapatkan pandangan mendalam tentang kultur peranakan. Harga tiket masukknya SGD 60 atau sekitar Rp 600.000 per orang, karena museum ini merupakan koleksi pribadi Alvin.

The Intan menjadi tempat yang cocok bagi kamu yang ingin mengejar passion traveling ke Singapura. Berikut keseruan detikTravel dan 20Detik saat berada di Intan. Like and share ya!

(bnl/aff)

Let's block ads! (Why?)

http://travel.detik.com/read/2018/04/27/173727/3994381/1520/mengintip-koleksi-peranakan-di-the-intan-singapura

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Mengintip Koleksi Peranakan di The Intan Singapura"

Post a Comment

Powered by Blogger.