Hal tersebut disampaikan oleh Cahyo Alkantana. Salah satu tokoh pariwisata yang kental dengan wisata petualangan, sekaligus sebagai pengelola Gua Jomblang dan kawasan Geopark Gunung Sewu di Gunungkidul, DI Yogyakarta.
"Ternyata di kawasan Geopark Gunung Sewu sedang didirikan persemaian ayam (peternakan ayam) dengan luas 20 hektar di area wisata Desa Pacarejo yang memiliki tempat wisata Kalisuci, Gua Jomblang dan Telaga Jonge. Juga memiliki jumlah gua di sekitarnya ada lebih dari 70 gua," paparnya kepada detikTravel, Senin (10/9/2018).
![]() |
"Posisi kandang berada di lingkaran 1 zona inti Gunung Sewu, juga zona inti wisata gua-gua dan telaga karst. Posisi kandang merupakan pertemuan 4 sungai utama bawah tanah yakni Sumuluh Seropan, Jomblang Grubugg, Bribin dan Ngingrong," jelas Cahyo.
"Nanti, pembuangan limbah akan mengalir ke sungai-sungai bawah tanahnya yang mana sungai itu sudah dimanfaatkan untuk sumber air minum dan kegiatan wisata. Bisa rusak semuanya," tambah Cahyo.
![]() |
Menurut Cahyo, peternakan ayam dengan nama PT Widodo Makmur Unggas tersebut belum mendapatkan izin. Cahyo bersama timnya sudah bergerak ke Pemda Gunungkidul tapi hasilnya masih nihil.
"Itu belum ada izinnya tapi sudah ada pembangunan fisik. Apalagi sudah memotong sekitar 5 conical karst untuk mendapatkan lahan yang rata," keluh Cahyo. (aff/aff)
https://travel.detik.com/read/2018/09/10/142054/4205519/1382/peternakan-ayam-jadi-kontroversi-di-geopark-gunung-sewuBagikan Berita Ini
0 Response to "Peternakan Ayam Jadi Kontroversi di Geopark Gunung Sewu"
Post a Comment