detikTravel diajak Mapala UI menjelajah Kabupaten Pegaf dalam Ekspedisi Bumi Cenderawasih beberapa waktu lalu. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah mengeksplorasi potensi wisata paralayang.
Untuk gambaran, Pegunungan Arfak memiliki lanskap berbukit gundul di beberapa lokasi. Oleh karenanya spot tersebut dapat dimanfaatkan untuk lokasi lepas landas paralayang.
"Untuk pengembangan, perlu perjuangan besar, pertama aksesibilitas harus bagus. Promosi harus besar," kata pria bertempat tanggal lahir di Bandung, 19 Januari 1957 itu.
Untuk masalah angin, dari Bukit Kobrey dan Maut bisa mendarat ke Kota Anggi dan perkampungan di pinggir danau Anggi Giji. Kalau lepas landas di Bukit Tombrok akan turun ke perkampungan di pinggir danau Anggi Gida
Dalam paralayang seorang pengendali alat terbang tersebut disebut sebagai pilot atau atlet kalau di dalam sebuah event olahraga. Opa David sudah malang melintang di dunia paralayang hingga sekarang masih menjadi juri senior di FAI.
Bagaimana persiapan seseorang agar bisa terbang dengan paralayang?
"Pertama tahu tempat seperti apa kondisinya, meliputi tantangan juga rintangan. Sop-nya kita yakin sudah melakukan pemeriksaan peralatan, periksa tempat duduk harness, memeriksa angin maksimal 25 per/jam jika di tempat baru," kata David.
"Kita juga melihat cuaca. Kalau untuk pemula minimal 5 km/jam agar aman dalam belajar,"imbuh dia.
Poin selanjutnya yakni memastikan agar helm dipasang dengan baik, ketiga ruang udara untuk terbang memang sudah aman. Keempat ada larangan terbang atau tidak dan kelima memastikan tempat mendarat sudah aman.
Pegaf, kata David cocok digunakan untuk paralayang cross country atau penerbangan jarak jauh. Destinasi yang sudah bisa digunakan yakni di Wonogiri di Bukit Watu Gede melintasi danau, Kabupaten Donggala di Matan Timali yang berbentuk gunung, dan Sumedang di Batu Dua berbentuk bukit dan pernah ada penerbangan sejauh 87 kilometer tahun 2015. (msl/aff)
https://travel.detik.com/read/2018/09/02/225011/4194332/1519/mengeksplorasi-pedalaman-papua-barat-lewat-paralayangBagikan Berita Ini
0 Response to "Mengeksplorasi Pedalaman Papua Barat Lewat Paralayang"
Post a Comment