Adalah PT Widodo Makmur Unggas, perusahaan yang pembangunannya akan mencaplok 20 hektar kawasan Geopark Gunung Sewu. Pihak Geopark Gunung Sewu sangat khawatir karena perusahaan itu bakal merusak kelestarian alam.
"Kami khawatir tentang pembuangan limbah. Karena kita tahu, bahwa daerah Geopark Gunung Sewu adalah kawasan karst. Karst itu bersifat porous (berpori), jadi baik itu limbah kering atau limbah basah akan cepat sekali masuk ke tanah," papar GM Geopark Gunung Sewu, Budi Martono kepada detikTravel, Senin (10/9/2018).
BACA JUGA: Kata Dispar Gunungkidul Soal Peternakan Ayam di Geopark Gunung Sewu
![]() |
Budi memberikan contoh, beberapa waktu lalu saat kawasan Gua Jomblang yang masuk dalam Geopark Gunung Sewu banjir karena volume air yang naik, itu mengakibatkan gua-gua lainnya juga banjir. Artinya, memang sudah terbukti secara ilmiah kalau gua-gua dan sungai-sungai bawah tanahnya tersambung.
"Semua gua-gua dan sungai-sungai bawah tanah di sini terhubung. Sekali lagi, kalau limbahnya masuk ke tanah maka akan mencemari seluruh kawasan Geopark Gunung Sewu. Kecuali, pengelolaan limbahnya menggunakan teknologi yang super canggih. Ingat ya, perusahaan itu seluas 20 hektar artinya bukan perusahaan kecil," terang Budi.
Bukankah, limbahnya bisa menjadi pupuk?
"Kalau secara teori limbah menjadi pupuk, itu betul. Tapi, siapa yang menjamin pupuk tersebut akan dipakai petani. Teknis distribusinya bagaimana, malah khususnya di Gunungkidul pernah terjadi protes warga soal tempat pembuangan sampah. Apalagi ini, limbah yang jumlahnya pasti sangat banyak," jawab Budi.
![]() |
Sebelumnya, Cahyo Alkantana yang merupakan Ketua Asosiasi Wisata Goa Indonesia (ASTAGA), President Indonesia Adventure Travel and Trade Association (IATTA) dan pengelola Gua Jombalng juga menjelaskan soal pencemaran limbah yang nanti bisa terjadi di Geopark Gunung Sewu akibat perternakan ayam PT Widodo Makmur Unggas.
"Posisi kandang dari peternakan ayamnya berada di lingkaran 1 zona inti Gunung Sewu, juga zona inti wisata gua-gua dan telaga karst. Posisi kandang merupakan pertemuan 4 sungai utama bawah tanah yakni Sumuluh Seropan, Jomblang Grubug, Bribin dan Ngingrong," katanya.
"Limbahnya itu pasti mengarah ke sungai-sungai di bawah tanah, sebab mau dibuang ke mana lagi. Sungai-sungai bawah tanah dari Geopark Gunung Sewu di kawasan Gunungkidul, juga sudah dimanfaatkan untuk PDAM sumber air bersih masyarakat dan menjadi destinasi wisata yang mana merupakan pendapatan masyarakat," jelas Cahyo.
BACA JUGA: Bayangkan Kalau Gua-gua di Gunungkidul Isinya Kotoran Ayam? (aff/aff)
https://travel.detik.com/read/2018/09/10/191053/4206048/1382/bisakah-limbah-peternakan-ayam-merusak-geopark-gunung-sewuBagikan Berita Ini
0 Response to "Bisakah Limbah Peternakan Ayam Merusak Geopark Gunung Sewu?"
Post a Comment