
Dibulan agustus di tahun 2016 di tanggal 14, itu adalah kisah petualangan yang dimulai dengan salim kepada orang tua sebelum pergi meninggalkan rumah, termasuk bangku, jendela, piring, gelas, sendok, garpu, lemari pakaian, Kasur, dan semua-semuanya yang ada di dalam rumah.
"Serius nih uang 600 ribu doang?", tanya saya dalam hati saat masih di dalam kamar.
"Oke! Don't think just go bray!" lagi, gue menyakinkan perjalanan ini dari dalam hati.
Beruntunglah kalian, karena sangat tepat sekali membaca tulisan ini. Ya, dalam kesempatan yang berbahagia ini saya ingin sharing ke kalian semua tulisan dari petualangan ke Labuan bajo dengan mengantongi uang yang hanya 600 ribu rupiah.
Mungkin, Labuan bajo belum sepopuler Bali dan Lombok pada tahun 1996, tahun dimana saya belum lahir. Instagram juga. Karena, dari Instagram-lah yang akhirnya tempat wisata di Indonesia semakin tersebar di berbagai media dan dunia.
Itu tidak apa-apa, justru atau malahan bagus. Asal jangan sampai merusak. Tetapi, bagi para pejalan yang usdah mengeksplor Bali dan Lombok, tentu Labuan bajo adalah destinasi yang berikutnya. Labuan bajo yang sangat dekat dari jakarta apabila dilihat dari Google Maps ini terletak di Nusa Tenggara Timur
Labuan bajo memiliki banyak pemandangan yang menakjubkan. Dari mulai alam, budaya, dan masyarakat lokalnya. Terdapat pulau-pulau yang cantik menghiasi setiap sisinya. Nggak perlu saya kasih tahu lagi kan? Kalau tempat wisata indonesia itu juara banget! Surga dunia yang telah tuhan ciptakan untuk kita.
Bahkan, banyak turis asing berbondong-bondong untuk bisa menapakkan kaki dan melihat secara langsung keindahannya. Kita nggak cuman disuguhi warna cantik yang menghiasi langit-langitnya, ada juga pulau-pulaunya dan pemandangan bawah lautnya. Bikin nggak mau pulang!
Ternyata orang asli kampung komodonya itu ramah-ramah banget. Awalnya sih, saya takut untuk memulai perjalanan ini. Terlebih, temen-temen saya di rumah pada berkomentar negatif tentang orang-orang di timur. Padahal mereka belum pernah ke sana.
Singkat cerita, ternyata temen-temen saya baik. Mungkin yang dia lihat itu kebetulan yang negatifnya aja. Nyatanya setelah saya menginjakan kaki di tanah timur, orang-orang di sana nggak seperti apa yang temen saya bilang di rumah
Seperti di kampung komodo. Gue dipeluk, sangat erat. dianggap sebagai saudara baru dan disambut hangat layaknya anak yang baru pulang dari rantau. Sabar mendengar kisah perjalanan. Diajak keliling komodo dengan menaiki kapal pribadinya. Setidaknya itulah yang saya rasakan. Begitu sangat dekat dengan masyarakat lokalnya. Dan, setidaknya itulah yang saya rasakan. Begitu sangat dekat dengan masyarakat lokalnya. Itulah yang bikin gue semakin jatuh cinta dengan backpacking.
Bagaimana modal Rp 600 ribu ke Labuan Bajo?
Jadi, kemarin itu pas saya pergi ke Labuan Bajo jalur darat selama 17 hari melewati Jogja, Banyuwangi, Bali, Lombok, Sumbawa, Dompu dan Bima. Jawabannya adalah 'Proud to be backpacker/. Iya, Karena dari situ lah akhirnya saya berhasil sampai di Labuan Bajo dengan cara yang berbeda.
Backpacker adalah cara yang tepat untuk kantong mahasiswa yang uangnya pas-pasan kaya saya ini dan yang paling panik kalau pintu kamar udah di gedor-gedor ibu kos. Tadinya itu saya penuh dengan ketakutan. Akhirnya saya mulai mencoba menjadi lebih berani. Dan ternyata dari backpacker inilah saya menemukan perjalanan yang unik, bertemu dengan orang lokal dengan kepribadian yang berbeda-beda, saling tolong-menolong tanpa melihat latar belakang saya di saat perjalanan berlangsung.
Pergi berpetualang dengan keyakinan, karena petualang itu harus mandiri, harus bisa berpikir positif, harus bisa survive di tempat asing. Suka dengan tantangan, harus siap dengan risiko-risiko yang bisa muncul kapan saja, dan harus siap dengan segala kondisi apapun.
Dari Jakarta, menggunakan kereta api tujuan Lempuyangan, Jogja. Pastikan harus membeli tiket keretanya terlebih dahulu. Selanjutnya, bisa langsung ke stasiun Banyuwangi. Setalah itu, jalan kaki hanya berapa sih itu, kira-kira lebih dari 1 meter untuk sampai di Pelabuhan Ketapang untuk menyebrang ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali. Jangan lupa makan dulu, sama minum.
Selanjutnya, dari Pelabuhan Gilimanuk bisa langsung menggunakan bus atau menumpang dengan tujuan Padang Bai. Kemudian, dari Padang Bai menyebrang lagi naik kapal fery ke pelabuhan Lembar, Lombok. Dari Lombok, mau main dulu? Silahkan. Nikmatin aja dulu. Wisata Indonesia itu banyak yang indah. Atau kalo mau langsung bisa naik angkot ke pelabuhan Khayangan untuk menyebrang lagi ke pelabuhan Pototano, Sumbawa.
Nah, dari sumbawa suasana udah berubah. Mulai terlihat gersang. Debu mulai bertebangan. Dan panasnya terik matahari yang menggebu-gebu. Dari pelabuhan Pototano, kita bisa menumpang atau menggunakan bus tujuan Sumbawa besar-dompu-bima.
Dari kota bima, bisa langsung ke pelabuhan Sape untuk menyebrang ke pelabuhan Labuan Bajo.
Inilah daftar biayanya:
1 Pasar Senin-Jogja (lempuyangan) Rp 104.000 (kereta)
2. Lempuyangan-Banyuwangi Rp 94.000 (kereta)
3. Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk (Bali) Rp 6.000 (ferry)
4. Pelabuhan Gilimanuk-pelabuhan Padang Bai (Bali) Rp 50.000 (bus)
5. Pelabuhan Padang Bai-Lembar (Lombok) Rp 35.000 (ferry)
6. Pelabuhan lembar-Khayangan (Lombok) Rp 95.000 (angkot)
7. Pelabuhan Khayangan-pelabuhan Pototano (Sumbawa) Gratis! (ferry)
8. Pelabuhan Pototano-Sumbawa Besar Gratis! (mobil pick up)
9. Sumbawa Besar-Dompu Gratis! (mobil pick up)
10. Dompu-Bima Gratis! (mobil pick up)
11. Bima-Pelabuhan Sampe Gratis! (angkot)
12. Pelabuhan Sape-Labuan Bajo Gratis! (ferry)
13. Pelabuhan Labuan Bajo-Komodo Gratis! (perahu)
Banyak gratisnya? Ya, kita juga nggak tahu. Namanya juga rezeki.
Dari jakarta, saya kemarin memakan waktu 7 hari sampai Labuan Bajo jalur darat. Untuk sampai Labuan Bajo selama 7 hari itu kemarin saya lakuin mulai dari menumpang kapal, truk, berjalan kaki, sesekali naik angkot lokal.
Kadang, diperjalanan nggak selalu mulus. Di perjalanan saya disuguhi banyak pengalaman seru, aneh, unik dan menegangkan. Dari mulai di usir supir angkot Lombok dilarang kelombok hingga dipaksa naik angkot diperbatasan layaknya maling yang di seret-seret, di introgasi diperbatasan, frustasi karena uang menipis.
Di Bali, selama satu harian itu saya enggak kemana-mana hanya duduk di sudut bibir pantai karena uang saat itu enggak lebih dari Rp 30 ribu. jadi, cuman duduk aja liatin bule-bule berlalu lalang ke sana kemari, rasanya beli kopi aja saya masih mikir.
Tetapi, di balik kendala dan musibah Tuhan masih punya kejutan untuk para petualang. Surprise yang enggak saya duga akan datang dengan sendirinya. Saya juga menemukan orang baik di setiap pulau yang saya datengin.
Seperti di Bali, saya dapet tumpangan gratis sama mobil gas elpiji walaupun duduknya dempet-dempetan, desek-desekan d idalam, kaki harus naik keatas, tas keril harus dipangku karena saking sempitnya tapi bersyukur banget masih ada orang yang punya hati yang baik untuk sekedar berbagi tempat duduk.
Lalu, saya ketemu remaja masjid di Lombok dan dikasih tempat untuk tidur, makan, mandi. Dan yang paling saya nggak habis pikir mereka semua remaja masjid di Lombok ngebayarin saya naik kapal mewah yang ada tempat tidurnya.
Lagi dan lagi, mendapatkan tumpangan mobil bak terbuka bersama manusia dari seni bangunan ke Sumbawa, dan yang bikin terharu ternyata saya juga diantar sampai Dompu dengan perjalanan 6 jam lebih. Lebih terharunya lagi saya diperlakukan seperti saudaranya sendiri dikasih makan berkali kali, tempat tidur di basecamp anak anak CB Dompu.
Di Bima saya ketemu cucu pengusaha air mineral dan lagi-lagi ditraktir makan junkfood dan bekal uang untuk bertahan hidup. Ya pokoknya! Itu salah satunya, karena masih banyak lagi yang saya alami selama perjalanan ini berlangsung. susah, sedih, frustasi, depresi. Semuanya, saya rasain dan gue nikmatin.
Bagi kamu yang nggak punya waktu banyak tapi masih ingin bisa ngerasain Labuan Bajo dan pulau-pulaunya dengan cepat, seru dan asyik? Itu gampang banget!
Langsung download aplikasi Pegipegi atau kamu cek website Pegipegi atau kamujuga bisa buka instagramnya @Pegi_pegi. A
Pegipegi punya berbagai cara untuk kita menjadi gampang dan mudah dan murah dan nyaman. Kaya kamu ingin cobain tidur di hotel 1 hari? Atau 2 hari? Atau mau 3 hari?Pegipegi lah solusinya, kamu bisa pilih sesuai dengan budget dan keinginan.
Kalau kamu masih bingung dan belum dapat tiket pesawat ke Labuan Bajo? Bisa langsung cari tiket pesawat di Pegipegi juga.
#Pegipegiyuk #JelajahiIndonesiamu @Pegi_pegi
https://travel.detik.com/read/2018/08/25/192000/4171010/1025/liburan-ke-labuan-bajo-cuma-modal-rp-600-ribuBagikan Berita Ini
0 Response to "Liburan ke Labuan Bajo Cuma Modal Rp 600 Ribu"
Post a Comment