Search

Tradisi Pacuan Kuda Anak di Mongolia yang Kontroversial

Ulaanbaatar - Sebuah tradisi yang dikenal sebagai Festival Naadam di Mongolia jadi kontroversi. Masalahnya, joki yang naik di atas kuda banyak anak di bawah umur.

Festival Naadam adalah tradisi masyarakat Mongolia yang telah dilakukan turun-temurun. Di festival ini, para orang tua mengikut sertakan anaknya dalam lomba pacuan kuda, seperti yang diintip detikTravel dari Reuters, Jumat (20/7/2018).

Lomba pacuan kuda ini memiliki panjang rute 24 km atau sekitar 15 mil. Para joki akan melaju di atas padang berlumpur dengan pengaman berupa helm dan jaket penngaman.

Pacuan kuda menjadi ajang penting bagi masyarakat Mongolia nomaden. Festival ini baru saja digelar minggu lalu.
(REUTERS/B. Rentsendorj)(REUTERS/B. Rentsendorj) Foto: (REUTERS/B. Rentsendorj)

Menjadi lomba bergengsi, ada sebanyak 10.435 anak yang telah berpatisipasi dalam 394 lomba pacuan kuda. Walau dianggap penting, namun festivial ini juga kontroversi.

Menurut data telah ada 600 anak yang terlempar dari kuda dari lomba sebelum-sebelumnya. Festival ini juga telah memakan 2 korban jiwa yang terjatuh dari kuda dan 169 luka-luka.

"Studi menunjukkan bahwa pacuan kuda melanggar hak anak-anak untuk bertahan hidup, dididik dan dilindungi," kata Tsolmon Enkhbat, koordinator program Save the Children di Mongolia.

(REUTERS/B. Rentsendorj)(REUTERS/B. Rentsendorj)

Karena sudah menjadi bagian dari tradisi masyarakat di Mongolia, tahun ini panitia Festival Naadam lewat Otoritas Mongolia untuk Keluarga, Anak, dan Pengembangan Pemuda meluncurkan sistem baru. Para peserta lomba harus mendaftarkan sidik jari untuk meningkatkan peraturan dan memberlakukan pembatasan usia.

Anak-anak yang boleh berpatisipasi dalam lomba ini minimal berumur 7 tahun. Sebelumnya tak ada batasan umur, sehingga anak umur 5 tahun pun sering diikutsertakan oleh keluarga.

"Dengan kesadaran publik yang meningkat pada isu-isu keselamatan anak, tentu saja perlindungan anak menjadi lebih baik," kata Enkhbaatar Altangerel, seorang pejabat dengan otoritas.

Kelompok pemerhati anak, Tsolmon of Save the Children, juga menyarankan agar kegiatan pacuan kuda tak digelar pada musim dingin atau musim semi, karena suhu dingin ekstrem membahayakan anak.

Pemerintah Mongolia tetap mendukung pacuan kuda ini namun melarang adanya taruhan atau judi. Para orang tua juga diminta mengawasi karena mendukung perlombaan tersebut. (bnl/rdy)

Let's block ads! (Why?)

https://travel.detik.com/read/2018/07/20/191701/4125488/1520/tradisi-pacuan-kuda-anak-di-mongolia-yang-kontroversial

Bagikan Berita Ini

Related Posts :

0 Response to "Tradisi Pacuan Kuda Anak di Mongolia yang Kontroversial"

Post a Comment

Powered by Blogger.