Dilansir ddetikTravel dari Reuters, Kamis (21/6/2018) lapangan sepakbola ini berada di wilayah Nueva Union. Sebuah perkampungan di Peru yang diisi oleh masyarakat imigran miskin. Lokasinya jauh banget dari Ibukota Lima, yaitu 729 km.
Lapangan bola mereka sangat sederhana, berada di lereng bukit tandus yang berdebu. Tidak ada sedikitpun rumput yang menghiasi lapangan bola ini.
![]() |
Jika diperhatikan lapangan ini lebih bisa dikatakan lapangan darurat, seperti di negara-negara lain. Namun di sini, lapangan bola ini menjadi bagian penting bagi warga sekitarnya.
Lapangan ini telah ada semenjak 15 tahun lalu. Tidak tercipta sendiri, namun dikeruk oleh masyarakat bersama-sama. Mereka ingin menunjukan bukti cinta dan dukungan mereka kepada timnas Peru yang bermain pertama kali di kejuaraan Piala Dunia sejak 1982.
![]() |
Nueva Union bisa dikatakan sebagai perkampungan terpencil dan jauh dari akses pemerintahan. Tidak ada air bersih di sini, penduduk bertahan dengan cara membeli air dari truk air. Bahkan pada musim dingin mereka mesti bertahan karena truk air tidak bisa mengantar air karena jalanannya licin.
![]() |
Tahukah traveler, bahwa lapangan bola ini adalah sumber kebahagian mayarakat Nueva Union. Berada di tengah-tengah peliknya kemiskinan mereka bisa tertawa dan berkumpul di lapangan ini. Tidak hanya untuk laki-laki saja, lapangan ini juga digunakan kaum hawa untuk berkumpul.
![]() |
Mereka berbagi hari, dari hari Senin sampai Sabtu lapangan digunakan kaum hawa untuk bermain bola voli atau sepakbola. Karena di hari itu para pria bekerja, sedangkan di hari Minggu barulah lapangan digunakan para pria dan anak-anak.
Tidak hanya untuk lapangan bola, lapangan ini juga berfungsi sebagai alun-alun, tempat karnaval, dan juga sebagai tempat evakuasi saat gempa. Di lapangan ini juga ramai pedagang dan ibu-ibu bergosip menghabiskan waktu sore.
(sym/fay)
http://travel.detik.com/read/2018/06/21/181945/4077098/1520/demam-piala-dunia-di-peru-dan-lapangan-bola-kaum-miskin-papaBagikan Berita Ini
0 Response to "Demam Piala Dunia di Peru dan Lapangan Bola Kaum Miskin Papa"
Post a Comment