Keren Nih! Bali Punya Festival Berlatar Terasering Jatiluwih

Tabanan - Jatiluwih Festival di Tabanan, Bali menyuguhkan atraksi dengan nuansa berbeda. Harmoni pertunjukan tradisional dan kontemporer berpadu apik dengan latar terasering yang ciamik!

Para pengunjung yang hadir bakal disuguhi pemandangan terasering persawahan yang memukau. Hijaunya padi di sawah juga menyegarkan mata.

Alunan suara angklung maupun kiling yang tertiup angin menyambut para wisatawan yang hadir di lokasi. Jalur trekking yang berkelok-kelok juga tertata apik.

Siang hari di panggung terbuka disuguhkan tari pendet dan tari cendrawasih yang ditarikan dengan gemulai oleh para remaja dan ibu-ibu warga setempat. Alunan harmoni musik gamelan yang rancak berpadu dengan gemulainya tarian memikat para wisatawan yang hadir.

Alam hijau di Jatiluwih, Tabanan (Aditya Mardiastuti/detikTravel)

Salah satunya Ega wisatawan asal Jakarta yang berlibur ke Bali bersama dua rekannya Vera dan Tina. Ketiganya mengaku memang menyempatkan melihat pertunjukan di Jatiluwih Festival ini.

"Hari Rabu, ada yang broadcast acara ini pas banget kita ada jadwal ke Bali," kata Ega di lokasi Jatiluwih Festival, Bali, Sabtu (15/9/2018).

Pengunjung Jatiluwih Festival (Aditya Mardiastuti/detikTravel)

Ega juga terkesan dengan jalur trekking Jatiluwih. Meski harus melalui jalur trekking yang cukup panjang dari pintu masuk hingga ke panggung dia mengaku terkesan dengan pertunjukan yang disuguhkan.

"Jalannya (ke sini) seru jalur trekkingnya. Worth it buat suasana dan penampilannya," puji Ega.

Usai penampilan, para wisatawan yang hadir diberi kesempatan untuk berfoto bersama para penari dan penabuh gamelan. Para turis pun silih berganti berfoto untuk bersama para penampil.

Untuk diketahui Jatiluwih Festival 2018 mengangkat tema 'MaTha: Subak' yang memiliki makna harmoni manusia, alam, dan Tuhan.

Jatiluwih berada di kaki Gunung Watukaru. Yang menjadi salah satu keunggulan Jatiluwih adalah sistem tata kelola air Subak yang diterapkan secara komunal dan berkeadilan, sistem ini ditetapkan UNESCO sebagai World Cultural Heritage sejak 2012. (ams/msl)

Let's block ads! (Why?)